19 Januari 2008

KEAJAIBAN AL-QUR'AN

KEAJAIBAN AL QUR’AN OLEH PROF. HARUN YAHYA


Sebelumnya telah kita bahas bahwa mukjizat terbesar
yang dikaruniakan kepada Nabi SAW adalah Al Qur'an. Al Qur'an diwahyukan
kepada umat manusia 1.400 tahun yang lalu, namun ada beberapa kenyataan
yang diwahyukan dalam Al Qur'an yang maknanya hanya bisa kita buktikan
baru-baru ini.




Dari planet-planet hingga bintang-bintang, manusia hingga hewan,
Allah menciptakan segalanya di alam semesta. Allah telah mengetahui
segalanya yang belum kita temukan hingga sekarang dan Dia memberi
tahu kita tentang beberapa di antaranya dalam Al Qur'an. Kita hanya
bisa mengetahuinya jika Allah menghendakinya, sehingga kita tahu
bahwa ini adalah mukjizat dari Allah.



Al Qur'an berisi banyak keajaiban ilmu pengetahuan.
Di sini, kita akan membahas beberapa di antara mukjizat Al Qur'an.
(Untuk informasi lebih lanjut kalian bisa membaca buku Keajaiban
Al Qur'an.)


Bagaimana Alam Semesta Tercipta


Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an
dengan ayat-ayat berikut dan dalam banyak ayat lainnya:


Dia-lah Yang memulai penciptaan langit dan bumi...
(QS Al-An’aam: 101)



Dalam bagian pertama buku ini, kita telah membahas
secara terperinci bagaimana alam semesta terjadi dari belum ada
sama sekali pada 15 miliar tahun yang lalu. Dengan kata lain, alam
semesta tiba-tiba muncul dari ketiadaan.



Hanya ilmu pengetahuan di abad kedua puluh yang bisa membuat kita
menemukan bukti-bukti ilmiah tentang peristiwa besar ini. Oleh sebab
itu, mustahil mengetahuinya 1.400 tahun yang lalu (pada saat Nabi
SAW hidup). Akan tetapi, ini justru telah disebutkan dalam ayat
tadi, Allah memberi tahu kita kenyataan ini ketika Al Qur'an diwahyukan.
Inilah keajaiban Al Qur'an dan salah satu bukti bahwa Al Qur'an
adalah perkataan Allah.



Garis Edar


Mungkin banyak di antara kalian yang tahu bahwa bumi
kita dan planet-planet lainnya memiliki garis edar. Memang, tidak
hanya planet-planet di Tata Surya kita saja yang memiliki garis
edar, tetapi juga semua benda-benda langit di alam semesta memiliki
garis-garis edarnya sendiri. Jadi, semua benda langit bergerak pada
jalur-jalur yang telah ditentukan dengan sangat tepat. Inilah bukti
ilmiah yang baru diketahui oleh para ilmuwan baru-baru ini, tetapi
telah diwahyukan dalam Al Qur'an 1.400 tahun yang lalu.


Dan Dia-lah Yang telah menciptakan malam dan siang,
matahari dan bulan. Masing-masingnya beredar di dalam garis edarnya.
(QS Al-Anbiya: 33)



Seperti kalian baca dalam ayat ini, Allah memberi
tahu kita tentang kenyataan ilmiah yang baru saja ditemukan belum
lama ini. Pada saat Al Qur'an diwahyukan, orang-orang tidak tahu
bahwa benda-benda langit bergerak dalam garis-garis edar yang tetap.
Tetapi Allah mengetahui segalanya dan memberi tahu apa yang dikehendaki-Nya
kepada hamba-Nya.



Lautan yang Tidak Saling Bercampur


Salah satu sifat lautan yang baru saja ditemukan ilmuwan
telah diwahyukan dalam satu ayat Al Qur'an sebagai berikut:


Dia membiarkan dua lautan mengalir, yang keduanya
bertemu, (tetapi) di antara keduanya ada batas yang tidak bisa dilewati
oleh masing-masingnya. (QS Ar-Rahman: 19-20)


Sifat lautan ini, yaitu saling bertemu, tetapi tidak
saling bercampur sama sekali, baru saja ditemukan oleh ahli lautan.
Karena gaya fisika yang disebut dengan “tegangan permukaan”,
perairan di lautan yang saling berdekatan tidak akan bercampur.
Karena disebabkan oleh perbedaan kekentalan air tersebut, tegangan
permukaan mencegah kedua lautan tersebut saling bercampur, seolah
ada dinding tipis di antara mereka.




Yang menarik, di masa ketika manusia tidak mempunyai pengetahuan
fisika, tegangan permukaan atau ahli lautan, pengetahuan ini telah
diwahyukan di dalam Al Qur'an.


Bentuk Bumi yang Bulat


Pengetahuan
astronomi (ilmu tentang benda langit) pada saat Al Qur'an diwahyukan
memandang dunia dengan cara berbeda. Beberapa orang menganggap bahwa
bumi ini datar, meskipun ada yang menganggap sebaliknya. Tetapi
kenyataan bahwa bumi itu bulat tidaklah diketahui oleh semua orang.
Akan tetapi, dari ayat Al Qur'an bisa dipahami secara tidak langsung,
bahwa bentuk bumi adalah bulat. Ayat yang sesuai tentang ini berbunyi:


Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan
yang benar. Dia menutupkan (takwir) malam atas siang dan menutupkan
(takwir) siang atas malam… (QS Az-Zumar: 5)


Kata berbahasa Arab ”takwir” diterjemahkan
dengan ”menutupkan” dalam ayat di atas. Dalam Bahasa
Indonesia, kata ini berarti melilitkan sesuatu pada benda lain,
hingga terlipat seperti kain yang digulung”. Siang dan malam
yang saling melilit ini hanya bisa terjadi jika bumi itu bulat.
Tetapi, seperti disebutkan di atas, orang-orang Arab yang hidup
1.400 tahun yang lalu beranggapan bahwa bumi itu datar. Ini berarti
bahwa bulatnya bumi diberitahukan secara tidak langsung dalam Al
Qur'an, yang diwahyukan pada abad ketujuh. Hal ini karena Allah
mengajarkan kebenaran kepada umat manusia. Persoalan ini, yang disebutkan
dalam kitab yang diwahyukan oleh Allah, baru diperjelas dalam abad-abad
setelahnya oleh para ilmuwan.




Karena Al Qur'an adalah perkataan Allah, perkataan yang paling benarlah
yang digunakan untuk menggambarkan alam semesta. Mustahil seorang
manusia mengetahui dan bisa memilih kata-kata tersebut. Karena Allah-lah
yang mengetahui segalanya, Dia bisa menyampaikan kenyataan ini kepada
manusia kapan pun Dia kehendaki.


Sidik Jari


Ketika
Al Qur'an menyatakan bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan
manusia kembali setelah mati, Allah menyuruh kita untuk memperhatikan
sidik jari manusia.


Apakah manusia mengira bahwa
Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Sekali-kali
tidak, sungguh Kami berkuasa menyusun (kembali) setiap ujung jemarinya
dengan sempurna. (QS Al-Qiyamah: 3-4)


Menghidupkan kembali tubuh manusia yang telah hancur
membusuk adalah sangat mudah bagi Allah. Sekarang, perhatikanlah
sidik jarimu. Sidik jari semua orang berbeda satu sama lain. Jika
kalian punya saudara kembar, sidik jari mereka juga berbeda. Setiap
orang yang hidup atau yang pernah hidup di dunia ini mempunyai bentuk
sidik jari yang berbeda. Itulah mengapa sidik jari itu sama khasnya
dengan identitas seorang manusia.




Allah Yang Maha Kuasa bisa menciptakan kita kembali, hingga perincian
terkecilnya. Di sini, kita perlu mencamkan bahwa pentingnya sidik
jari dan bahwa setiap orang memiliki sidik jari yang khas dimilikinya
baru ditemukan di abad kesembilan belas. Tetapi Allah telah menyuruh
kita memperhatikan ujung-ujung jari kita pada 1.400 tahun yang lalu
dalam Al Qur'an.



Ada beberapa persoalan lain yang secara ajaib diterangkan dalam
Al Qur'an. Kita hanya akan membahas beberapa di antaranya di sini.
Namun semua ini sudah cukup untuk menjelaskan bahwa Al Qur'an adalah
perkataan Allah. (Untuk informasi lebih lanjut, kalian bisa membaca
buku Keajaiban Al Qur'an karya Harun Yahya.)



Allah memberi tahu kita tentang hal berikut mengenai Al Qur'an:


Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an?
Seandainya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
akan menemukan pertentangan yang banyak di dalammya. (QS An-Nisaa’:
82)



Seperti telah dijelaskan dalam ayat di atas, Al Qur'an
memberikan informasi yang akurat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan,
semakin banyak keajaiban yang diterangkan di dalam Al Qur'an yang
terungkap. Keajaiban-keajaiban Al Qur'an ini membuktikan bahwa Al
Qur'an adalah wahyu dari Allah. Di sini, adalah kewajiban kita untuk
mempelajari dan mengamalkan perintah-perintah Al Qur'an secara seksama.



Allah memerintahkan kita untuk berpegang teguh pada Al Qur'an dalam
banyak ayat. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:


Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan,
yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kalian diberi
rahmat. (QS Al-An’aam: 155)



…adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki,
tentulah ia memperhatikannya. (QS ‘Abasa: 11-12)




 

18 Januari 2008

10 MURRAM 1429 H/ 19 JAN 2008 M

Hari Asyura merupakan salah satu hari yang diraikan oleh umat Islam. Asyura berasal daripada perkataan Arab asyara yang bermaksud sepuluh. Ini disebabkan hari Asyura adalah hari yang kesepuluh di dalam kalendar Islam iaitu 10 Muharram.
Mengikut masyarakat Islam, hari Asyura telah menyaksikan banyak sejarah besar dan keajaiban berlaku ke atas para nabi. Disebabkan itu, masyarakat Islam menghormati hari tersebut sepertio juga yang diamalkan oleh Muhammad s.a.w.

[sunting] Sejarah Asyura
Menurut tradisi masyrakat Islam, Nabi Muhammad s.a.w. telahpun melakukan puasa Asyura sejak di Makkah lagi memandangkang puasa Asyura adalah amalan biasa masyarakat tempatan. Apabila baginda berhijrah ke Madinah, baginda turut mendapati yang kaum Yahudi turut berpuasa pada hari Asyura (atau bagi mereka adalah Yom Kippur yang juga pada hari kesepuluh). Ketika itu, Baginda mengesahkan dan mensyariatkan puasa sehingga ia menjadi satu kewajiban kerana baginda merasakan masyarakat Islam lebih dekat dengan Nabi Musa. Ibn Hajar al-asqalani, dalam pernyataannya terhadap sahih Bukhari mengatakan yang syariat puasa telah dijadikan kepada bulan Ramadhan setahun kemudian. Kini, masyarakat Islam melakukan puasa pada 10 Muharram sebagai amalan sunat dan bukan kewajiban.
Masyarakat Islam turut percaya akan berlakunya kejadian besar ketika 10 Muharram:
Hari pertama Allah menciptakan alam.
Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.
Hari pertama Allah menurunkan hujan.
Allah menjadikan 'Arasy.
Allah menjadikan Luh Mahfuz.
Allah menjadikan alam.
Allah menjadikan Malaikat Jibril.
Nabi Adam a.s. dicipta.
Diampunkan dosa Nabi Adam a.s. setelah bertahun-tahun memohon keampunan kerana melanggar larangan Allah.
Nabi Idris a.s. diangkat darjatnya oleh Allah dan Malaikat Izrail membawanya ke langit.
Diselamatkan Nabi Nuh a.s. dan pengikutnya dari banjir besar selama enam bulan dan bahtera baginda selamat berlabuh di puncak pergunungan.
Nabi Ibrahim a.s. dilahirkan di kawasan pedalaman dan terselamat dari buruan Raja Namrud.
Nabi Ibrahim a.s. diselamatkan Allah dari api Raja Namrud.
Nabi Yusuf a.s. dibebaskan dari penjara setelah meringkuk di dalamnya selama tujuh tahun.
Nabi Yaakub a.s. telah sembuh buta matanya ketika kepulangan anaknya Yusuf di hari tersebut.
Nabi Ayub a.s. disembuhkan dari penyakitnya.
Nabi Musa a.s. telah diselamatkan daripada tentera Firaun dan berlakunya kejadian terbelahnya Laut Merah.
Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s..
Nabi Yunus a.s. selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.
Kesalahan Nabi Daud a.s. diampuni Allah.
Nabi Sulaiman a.s. dikurniakan Allah kerajaan yang besar.
Nabi Isa a.s. diangkat ke syurga ketika diburu oleh tentera Rom untuk menyalib baginda.
Saidina Hussein ibni Ali telah syahid akibat dibunuh dengan kejam di Karbala oleh tentera khalifa Bani Umaiyyah iaitu Khalifah Yazid.

[sunting] Perkara sunat dilakukan pada hari Asyura
Melapangkan masa / belanja anak isteri
Memuliakan fakir miskin
Menahan marah
Menunjukkan orang sesat
Menyapu / mengusap kepala anak yatim
Bersedekah
Memelihara kehormatan diri
Mandi Sunatlafaz niat : "Sahaja aku mandi sunat hari Asyura kerana Allah Taala."
Bercelak
Membaca Qulhuwallah hingga akhir seribu kali
Sembahyang sunat empat rakaatlafaz niat : "Sahaja aku sembahyang sunat hari Asyura empat rakaat kerana Allah Taala. Pada rakaat pertama dan kedua selepas fatihah di baca Qulhuwallah sebelas kali.
Menjamu orang berbuka puasa
PuasaNiat - Sahaja aku berpuasa esok hari sunat hari Asyura kerana Allah Taala.

Syahidnya Husain bin Ali
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pertempuran Karbala
Tanggal 10 Muharram 61 H atau tanggal 10 Oktober 680 merupakan hari pertempuran Karbala yang terjadi di Karbala, Iraq sekarang. Pertempuran ini terjadi antara pasukan Bani Hasyim yang dipimpin oleh Husain bin Ali beranggotakan sekitar 70-an orang melawan pasukan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Ibnu Ziyad, atas perintah Yazid bin Muawiyah, khalifah Umayyah saat itu.
Pada hari itu hampir semua pasukan Husain bin Ali, termasuk Husain-nya sendiri syahid terbunuh, kecuali pihak perempuan, serta anak Husain yang sakit bernama Ali bin Husain. Kemudian oleh Ibnu Ziyad mereka dibawa menghadap Khalifah di Damaskus, dan kemudian yang selamat dikembalikan ke Madinah.

[sunting] Peringatan kesyahidan Husain

Bagian ini membutuhkan pengembangan.

[sunting] Asyura bagi Muslim Sunni
Sebelum Islam, Hari Asyura sudah menjadi hari peringatan dimana beberapa orang Mekkah biasanya melakukan puasa. Ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, ia mengetahui bahwa Yahudi di daerah tersebut berpuasa pada hari Asyura - bisa jadi saat itu merupakan hari besar Yahudi Yom Kippur. Saat itu, Muhammad menyatakan bahwa Muslim dapat berpuasa pada hari-hari itu.[1][2]
Asyura merupakan peringatan hal-hal di bawah ini dimana Muslim, khususnya Sunni percaya terjadi pada tanggal 10 Muharram.
Bebasnya Nabi Nuh dan ummatnya dari banjir besar.
Nabi Ibrahim selamat dari apinya Namrudz.
Kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan dan ia dibawa bertemua dengan Nabi Yusuf pada hari asyura.
Nabi Musa selamat dari pasukan Fir'aun
Nabi Isa diangkat ke surga setelah usaha Roma untuk menangkap dan menyalibnya gagal.

tazkirah Ma'alhijrah Part2

fasa ke 3 Hijra ke yatrib

ijrah ini dinamakan hijratun Kubra (Hijrah yang besar0 kerana diangotai oleh baginda Nabi Muhammad s.a.w dan para sahbat baginda. . Hijrah ini memang sangat lah menguji kemanan para sahabat nabi dan ini sememangnya berat ubtuk dilakukan oleh generasi berikutnya setelah mereka. kereana Hijrah ini semata-mata kerana ingin mencari redha Allah swt.

sebagaimana dalam awal hadis arbain karya imam nanawi yang menyebut tentang niat maka pada ujung nya disebutkan:" jika Hijrahnya kerana harta benda maka hijrahnya itu kerana harta benda dan jika hijrah mereka kerana wanita maka mereka akan mendapat wanita"

sebahagia ulama mengatakan bahawa hijrah mereka (para sahabat) tiadak dapat diikuti oleh mana generasi selepas mereka, ini dikeranakan: Keimana mereka kepada Allah beitu tulin dan tiada tolok bandingannya dengan imam mana generasi, sehinggakan mereka mampu meninggalkan :

1. harta benda
2. tahta
3. pangkat dan jawatan
4. wanita / keluarga yang telah diajak untuk beriman tetapi menolak islam

Sehingga keimanan ini Allah rakamkan dalam Al-qur'an diantaranya:

(QS: 2: 218)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berhijrah serta berjuang pada jalan Allah (untuk menegakkan agama Islam), mereka itulah orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (218)

(QS: 3: 195)
Maka Tuhan mereka perkenankan doa mereka (dengan firmanNya): Sesungguhnya Aku tidak akan sia-siakan amal orang-orang yang beramal dari kalangan kamu, samada lelaki atau perempuan, (kerana) setengah kamu (adalah keturunan) dari setengahnya yang lain; maka orang-orang yang berhijrah (kerana menyelamatkan agamanya) dan yang diusir keluar dari tempat tinggalnya dan juga yang disakiti (dengan berbagai-bagai gangguan) kerana menjalankan agamaKu dan yang berperang (untuk mempertahankan Islam) dan yang terbunuh (gugur Syahid dalam perang Sabil), sesungguhnya Aku akan hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan sesungguhnya Aku akan masukkan mereka ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, sebagai pahala dari sisi Allah dan di sisi Allah jualah pahala yang sebaik-baiknya (bagi mereka yang beramal soleh). (195)

tentangan yang dihadapi oleh Nabi s.a.w:
1. Kepungan Maut
2. Kejaran Saraqah bin Malik
3. Kepungan dalam gua thurs

tetapi kesemuanya diselamatkan oleh Allah SWT, kerana kerja hijrah bukan untuk niat lain tetapi untuk Allah, keyakinan ini membulatkan tekat nabi dan sahabat-sahabatnya khasnya Abu bakar As-Siddiq dengan ucapan nabi s.a.w ;"LA TAHZHAN INNAALLAHA MA'A NA"

Misi Hijrah ke yatrib

tujuan utama hijrah ke atrib ialah untuk memvbenduk daulah islamiah dan untuk menyempurnakan dakwah islamiah, kerana di mekkah wahyu Alah yang turun tidak dpat dilaksanakan kerana tekana dan tentangan dari puak Quraish dan di yatrib setelah membuat bai'ah dengan penduduk yatrib pada masa itu mereka menyangupi untuk menjaga nabi lebih dari merek sendiri maka setelah hijrah nabi kesn nabi tukar nama yatrib menjadi Madinatun Nabi/ Madinah Al-munawarah.

17 Januari 2008

Tazkirah Hijratun Nabi Bahagian 1

Mukaddimah

Secara Amnya Hijratun Nabi Muhammad s.a.w di bahagikan kepada 3 fasa:

fasa 1 Hijrah ke abbasinia

dimana hijrah ini dilakukan oleh sahabat Nabi Muhammad s.a.w yang ingin memperoleh perlindungan dari seorang Raja Abbasinia yang beragamaan Agama nabi Isa.as dan memiliki kitab Injil yang asli sebelum diterjemahkan secara karut marut oleh Mathius dan konco konconya. jadi perbezan antara segi Akidah tiada jauh berbeza, dimana mereka Raja Abasinia jua percaya kepada Allah dan Nabi Isa a.s sebagai Rasulullah dan Bukan anak Tuhan seperti kepercayaan karut sekarang ini yang diamalkan oleh Kristian dengan TRINITY =Tuhan Bapa = Allah, Tuhan Ibu= Siti Maryam, dan Tuhan Anak = Isa Al-Masih wanauzubillah.
Mereka mendapat perlindungan dari raja tersebut dengan kuasa Allah swt setelah mereka di fitnah oleh pembesar mekkah yang diutus ke abbainia mengatakan mereka adalah pemecah belah masyarakat dan lain2 tokmahan di lontarkan kepada orang islam, dengan kecakapan dan kepandaian yang dianugrahkan Allah kepada Ja'far Bin Abi Thalib ia membaca Al-Qur'an Surah maryam. dan akhirnya mereka selamat dan menetap beberapa lama di sana.

Hijrah ini dilakukan oleh beberapa orang sahabat sahaja dan misi mereka hanya sanya ingin menyelamatkan Akidah dan Iman mereka kepada Allah, kerana tekanan dan tindasan dari kaum Quraisy yang sangat hebat.

Fasa ke 2 Hijrah ke Taif

Hijrah ini dilakukan oleh baginda Nabi Muhammad s.a.w yang ingin menyebarkan dakwah islamiatah ke Taif tetapi sebelum nabi bertindak dan bergerak kesana orang Quraish mekah sudah menghantar spy mereka ke taif dan mengatakan pada tarikh sekian dan sekian akan ada seorang yang mengaku dirinya Nabi Muhammad s.a.w dan ciri-ciri wajah dan keperawakannya sebagai berikut jiaka kamu jumpai akan ia maka cepat-cepatlah kamu halau ia daripada masuk kekampung kamu sesungguhnya ia itu Ahli sihir maka janganlah engkau dengar 1 patah kata dari padanya niscaya kamu akan terkena sihir nya wanauzubillah, itulah tuduhan dn cacian yang dilemparkan kepada kekasih Allah, habibullah Nabi Muhammad s.a.w. dan pada tarik yang telah duitetapkan mereka telah menunggu di depan pintu masuk ke Taif oleh Pemuda sdan kanak-kanak mereka dengan memnegang batu dan kerikil untuk melembari Nabi Muhammad s.a.w, nabi pun sampai dan mereka mengenali itulah Nabi Muhammad s.a.w maka mereka mengejar nabi dan membaling batu keatas baginda hingga Jiwa dan raga baginda sakit dan berdarah sehingga nabikita Nabi Muhammad s.a.w lari sampai kesebuah kebun angur dan berhenti dan berdo'a dengan do'a yang mengegaarkan penduduk langit dan rintihan nabi yang sanat sedih itu dedengari oleh zat yang maha mendengar yaitu Allah. maka dengan sert merta Allah menurunkan malikat yang menjaga bukit bukit di Kota taif dan mengofer kepada Nabi Muhammad s.a.w, wahai kekasih Allah adakah engkau ingin agar kami mempaskan semua bukit dan gunung ganang keatas penduduk Taif. maka bainda s.a.w pun bersabda dengan mahfumnya;
Tidak bahkan daku ingin keluar dari sulbi mereka orang meyembah Allah SWT.

Fasa yang ke 3 Hijrah Nabi ke yatrib

14 Januari 2008

Kaitan Hijrah dan Kekuatan Aqidah

Jika kita buka kembali tirai sejarah silam pada masa kekasih kita nabi Muhammad s.a.w dan para sahabat baginda akan kita dapati bahawa Hijrah mereka adalah berlandaskan kepada paksi keyakinan, kekuatan iman, dan kekuatan akidah yang jitu sehingga mereka mampu meninggalkan apa saja yang mereka cintai hanya sanya untuk Allah dan Rasul-Nya:

1. Tanah tumpah darah mereka tinggalkan
2. Istri, anak dan keluarga
3. Harta benda yang mereka ada
4. Pangkat dan derjat mereka tinggalkan

Firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-baqarah ayat 218:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱلَّذِينَ هَاجَرُواْ وَجَـٰهَدُواْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يَرۡجُونَ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ‌ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٢١٨)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berhijrah serta berjuang pada jalan Allah (untuk menegakkan agama Islam), mereka itulah orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (218)

Firman Allah (QS. 3:195)

Maka Tuhan mereka perkenankan doa mereka (dengan firmanNya): Sesungguhnya Aku tidak akan sia-siakan amal orang-orang yang beramal dari kalangan kamu, samada lelaki atau perempuan, (kerana) setengah kamu (adalah keturunan) dari setengahnya yang lain; maka orang-orang yang berhijrah (kerana menyelamatkan agamanya) dan yang diusir keluar dari tempat tinggalnya dan juga yang disakiti (dengan berbagai-bagai gangguan) kerana menjalankan agamaKu dan yang berperang (untuk mempertahankan Islam) dan yang terbunuh (gugur Syahid dalam perang Sabil), sesungguhnya Aku akan hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan sesungguhnya Aku akan masukkan mereka ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, sebagai pahala dari sisi Allah dan di sisi Allah jualah pahala yang sebaik-baiknya (bagi mereka yang beramal soleh). (195)



Mereka hanya merasakan lazatnya Iman, berharganya iman, sehingga tiada apa apa yang bias benda dari pada dalam dunia ini yang bisa mengantikan Iman, Islam yang telah mereka miliki, Inilah kelebihan generasi yang terdahulu.

Tetapi generasi sekarang mereka mendapatkan iman & Islam dengan percuma dan mereka tidak dihadapkan dengan suasana bagaimana orang disiksa karena iman mereka kepada Allah, sehingga mereka generasi terkini tidak tau nilai iman, nilai islam sehingga mereka dengan mudah mengadaikan iman dan islam mereka hanya untuk perut (uang) kemaluan mereka (menikah dengan orang lain agama)

Saidina Abu Bakar As-Siddiq

pernah meminta kepada rasulullah s.a.w: “Ya rasulullah izinkan hamba ini menemani engkau masa berhijrah dan izinkan saya ya Rasulullah.”

Permintaan ini diterima oleh rasulullah.

Sidiana Umar Ibn Al-Khattab

Pernah mengistiharkan dihadapan Ka’bah dengan Keberanian dan kehebatan yang Allah bagi kepadanya ia berkata setelah bertawaf dan solt 2 rakaat di Mekkah:

“Wahai kaum quraisy siapa diantara kamu yang ingin anak-anak kamu menjadi yatim dan Istrinya menjadi janda, mari lawan aku di luar Mekkah kerana aku ingin berhijrah ke Yatrib.”

Cabaran dan tawaran umar itu tidak siapapun yang berani menentang.

Saidina Ustman Bin Affan

Berapa banyak harta baginda yang ditinggalkan di mekkah

Saidina Ali Bin Abi Thalib

Diantara para sahabat nabi yang terakhir meninggalkan mekkah kerana 2 tugasan yang diberikan oleh Nabi s.a.w: iaitu:

1. Mengembalikan barang barang kemas masyarakat Arab kepada pemiliknya yang diamanahkan kepada Al-Amin (Nabi Muhammad s.a.w)
2. Mengantikan tidur ditempat tidur nabi muhammad s.a.w semasa rumah nabi di kepung oleh pemuda quraish yang ingin membunuh nabi muhammad

Rasulullah s.a.w pernah bersabda yang mahfumnya ialah:

Tiada lagi Hijrah selepas ini (Fatah Mekah)

Mengapa tertutup pintu Hijrah?

Para Ulama membahas dan menjawab soalan ini dengan 3 jawaban:

1. Tidak perlu berhijrah lagi kerana Umat Islam telah ramai Cuma sekarang kita mau bentuk negara Islam seperti yang ada pada Rasulullah s.a.w
2. tidak akan mungkin dapat dilakukan oleh generasi yang akan datang tanpa pertolongan Allah dan bimbingan rasulullah bersama-sama mereka
3. Dikhawatirkan akan terjadinya peristiwa seperti yang telah menimpa baginda nabi saw dan sahabatnya di Taif dan Abassinia

(Dr. Nik Zawawi Nik saleh = Forum Ma’al Hijrah 1429)